Jumat, 18 Januari 2013

sebelum ke bumi :D


pertumbuhan embrio dri 0 sampai lahir


CARA MEMBERIASI PADA BAYI



CARA PEMBERIAN ASI /
MENYUSUI YANG BENAR






Di susun oleh :
Nugraha Syahrur Ramadhan
32722001D10076
Prodi DIII Keperawatan





SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
 2011/2012


Pengertian asi


 
ASI merupakan makanan
pertama yang ideal untuk bayi
terutama pada bulan-bulan
pertama kehidupan bayi.
ASI mengandung semua
zat gizi untuk membangun
dan menyediakan energi.
ASI mudah diterima saluran
pencernaan dan ginjal bayi yang
sedang berkembang fungsinya.
            ASI mengandung antibodi alami atau anti infeksi serta system enzim yang bersifat anti bakteri sehingga ideal bagi system pertahanan tubuh bayi melawan penyakit dan infeksi.
            Colostrum ASI sangat berguna untuk kekebalan tubuh bayi sehingga pemberian ASI eksklusif dianjurkan 6 bulan pertama kehidupan bayi.
            ASI juga mengandung asam lemak DHA dan AA yang penting untuk tumbuh kembang otak yang akan mempengaruhi proses belajar dan fungsi visual mata.

MANFAAT ASI BAGI BAYI

  Menjalin       hubungan
      cinta kasih dengan ibu.


  Makanan alamiah yang
      sempurna untuk bayi

 

♥   Kandungan gizi sesuai
      pertumbuhan dan
      perkembangan
      bayi yang baik



♥  Melindungi bayi dari
     penyakit infeksi, diare,
     perut  kembung, batuk
     pilek dan radang telinga.

Tidak menyebabkan  alergi.

MANFAAT MENYUSUI
 BAGI IBU

♥   Menjalin hubungan cinta kasih dengan bayi
♥   Mengurangi perdarahan pada waktu persalinan
♥  Mempercepat pemulihan kesehatan ibu
♥  Menunda kehamilan.






Semua manfaat ini tidak diberikan oleh susu botol

1.      Rasa Percaya diri bahwa ibu bisa menyusui.
2.     Minum, makan dan istirahat yang cukup
3.     Melaksanakan cara menyusui yang benar.

POSISI menyusui yang benar

1. Mulai menyusui secepat mungkin dalam waktu 30 menit setelah melahirkan

2. Berikan kolostrum ( susu jolong ) yaitu ASI yang keluar pada hari – hari pertama



3. Ibu dan bayi tidur sekamar, Asi diberikan sesering, semau bayi.


4. Berikan ASI saja selama 4 bulan tanpa makanan / minuman lain. Karena ASI adalah makanan / minuman yang lengkap dan cukup.


5. Setelah 4 bulan dilanjutkan sampai 2 tahun, dengan makanan / minuman yang sesuai.


6.       POSISI MENYUSUI YANG BENAR
  Mulut bayi
           terbuka lebar




  Perut bayi
      menghadap ke
      perut ibu

  Dagu bayi
      menempel ke
      payudara



♥  Telinga dan lengan
      bayi berada dalam
     satu garis lurus.
♥  Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara lainnya


♥  Pemberian ASI berikutnya mulai dari payudara yang belum kosong tadi.

    ♥  Tidak memberikan
     dot atau kempeng
     pada bayi.

KB


Keluarga

Berencana







Disusun Oleh :

Nugraha Syahrur Ramadhan
32722001 D10076
DIII keperawatan


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KOTA SUKABUMI
2012


MATERI

A.     Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan, yang bersifat sementara atau menetap yang dilakukan secara mekanis menggunakan alat atau obat. Adapun yang bersifat menetap dinamakan pada wanita Tubektorai dan pada pria Vasektomi.

B.     Maksud dan Tujuan Penggunaan Alat Kontrasepsi
Maksud penggunaan alat kontrasepsi yaitu untuk menunda kahamilan, menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kehamilan.

C.     Macam-macam alat Kontrasepsi
1.      Pil
a.       Keuntungan
1)      Kesuburan segera kembali
2)      Mengurangi rasa kejang atau nyeri perut saat haid
3)      Mudah menggunakannya
4)      Mencegah kurang darah
5)      Mengurangi resiko kanker ovarium
6)      Siklus haid jadi teratur
7)      Khusus minum Pil tidak mengurangi ASI
b.       Kerugian
1)      Memerlukan disiplin pemakaian
2)      Meropotkan
3)      Adanya efek samping walaupun sementara
4)      Untuk golongan tertentu masih dikatakan mahal
c.       Kontraindikasi
1)      Kanker
2)      Adanya riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi)
3)      Adanya sakit kepala sebelah (migrain)
4)      Gangguan jantung
5)      Gangguan haid
d.       Efek samping
1)      Perdarahan
2)      Peningkatan tekanan darah
3)      BB kadang bertambah kadang berkurang
4)      ASI berkurang
5)      Rasa mual – muntah
6)      Sakit kepala

2.      Suntik
a.       Keuntungan
Praktis, efek aman, tidak mengurangi ASI, cocok untuk Ibu menyusui dan jangka waktu pemakaian > panjang
b.       Kerugian
Kembalinya kesuburan agak lambat bulan, jika mengalami efek samping suntikan tidak dapat di tarik kembali
c.       Kontraindikasi
1)      Tersangka hamil
2)      Perdarahan pervagina yang tidak diketahui penyebabnya
3)      Adanya kelainan penyakit jantung, tekanan darah tinggi adanya riwayat penyakit hati
4)      Penyakit paru yang berat
d.       Efek samping
Gangguan haid, keputihan, jerawat, BB bertambah, pusing dan sakit kepala serta lesu

3.      AKDR/IUD
Adalah alat kontrasepsi yang dimasukan kedalam rahim sendiri yang dibuat dari plastik dililit oleh tembaga bercampur perak.
a.       Keuntungan
1)      Praktis, ekonomis, mudah dikontrol, aman untuk waktu jangka panjang
2)      Kembalinya kesuburan cukup tinggi
3)      Tidak di pengaruhi oleh faktor lupa seperti Pil
b.       Kerugian
Dapat keluar sendiri bila ukuran IUD tidak cocok dengan ukuran rahim pemakai
c.       Kontraindikasi
1)      Kehamilan
2)      Gangguan perdarahan yang belum diketahui penyebabnya
3)      Adanya tumor ganas di dalam rahim
4)      Adanya tumor jinak rahim
d.       Efek samping
1)      Perdarahan, keputihan
2)      Nyeri dan kejang perut
3)      Sekret vagina lebih banyak
4)      Terjadinya infeksi pada vagina

4.      Susuk Implan / Nerplan
Adalah jenis kontrasepsi susuk yang berbentuk batang putih lentur dengan panjang 40cm dan diameter 2mm dalam suatu jarum yang terpasang pada inserter, sekali pakai dalam kemasan steril kantong alumunium. Dapat dipergunakan sedikitnya selama 3 tahun.
a.       Keuntungan
1)      Praktis, ekonomis
2)      Aman untuk jangka panjang
3)      Tidak dipengaruhi oleh faktor lupa seperti Pil
4)      Tidak menaikan tekanan darah
b.       Kerugian
Kembalinya kesuburanb agak lambat
c.       Kontrainsikasi
1)      Kehamilan
2)      Perdarahan tanpa sebab yang jelas
3)      Penyakit hati
4)      Kanker payudara
d.       Efek samping
1)      Gangguan haid (perdarahan tak teratur)
2)      Mual-mual
3)      Sakit kepala
4)      Jerawat

5.      Kondom
Adalah selaput karet yang dipasang pada penis selama hubungan seksual. Kondom terbuat dari karet sintetis tipis, berbentuk silidris, kondom juga membantu mencegah penularan penyakit menular seksual seperti AIDS
a.       Keuntungan
Dapat dipakai sendiri, mudah diperoleh, praktis
b.       Kerugian
Bocor, sobek, tumpah
c.       Kontraindikasi : tidak ada kontraindikasi
d.       Efek samping
Tidak ada kecuali jika ada alergi terhadap bahan untuk membuat karet

6.      Pil Kondar (Kontrasepsi Darurat)
Adalah Pil kontrasepsi dengan dosis tinggi yang harus diminum sesegera mungkin dalam waktu paling lambat 3 hari setelah berhubungan seksual
a.       Keuntungan
1)      Praktis, ekonomis
2)      Mudah menggunakannya
3)      Ampuh (efektif) bila dipakai sesuai petunjuk
4)      Aman untuk digunakan oleh semua wanita usia subur

b.       Kerugian
1)      Pil kondar hanya dipakai untuk situasi darurat
2)      Tidak untuk digunakan berulang-ulang sebagai cara KB atau kontrasepsi rutin
c.       Kontraindikasi
Tidak ada kontraindikasi
d.       Efek samping
1)      Mual – Muntah
2)      Sakit kepala / pusing
3)      Perdarahan / haid
4)      Nyeri payudara dan efek samping tidak lebih dari 24 jam

7.      Cara-cara sederhana / Coitus Interuptus (Senggama Terputus
Adalah senggama yang dilakukan oleh suami istri dengan cara memuntahkan  cairan mani di luar rahim
a.       Keuntungan
Praktis, ekonomis, mudah menggunakannya, mudah kontrol
b.       Kerugian
1)      Kehamilan
2)      Keamanan kurang terjaga
c.       Kontraindikasi : Tidak ada
d.       Efek samping : tidaka ada

D.     Cara memilih kontrasepsi
Bagi ibu dengan tekanan darah tinggi sebaiknya jangan menggunakan kontrasepsi yang berbentuk obat atau hormoral seperti pil, suntik dan susuk. Kontra sepsi yang paling baik, buat ibu dengan usia 29 tahun dengan hipertensi

E.     Tempat-tempat pelayanan kontrasepsi
1)      Puskesmas atau balai pengobatan
2)      Klienik-klinik bersalin
3)      Bidan praktek
4)      Rumah sakit


Kamis, 17 Januari 2013

Konsep Dasar Post Laparatomi dan Indikasi Kehamilan Ektopik


  1. Konsep Dasar Post Laparatomi dan Indikasi Kehamilan Ektopik

1.      Laparatomi
a.       Pengertian Laparatomi
                  Laparatomi adalah operasi membuka rongga abdomen (Kamus Saku Keperawatan  Brooker Christine, 2001 : 234).
                  Laparatomi adalah operasi dengan pembukaan sebagian perut di area perut mana saja (Dorland, 2000 : 991).
b.      Pengertian Post Laparatomi
Post laparatomi adalah keadaan setelah dilakukan operasi pembukaan rongga abdomen.
c.       Tujuan Laparatomi
                        Tujuan dilakukan tindakan laparatomi pada kehamilan ektopik adalah untuk menghentikan sumber perdarahan dan untuk membantu menegakkan diagnosis.
d.      Komplikasi Laparatomi
komplikasi dari tindakan laparatomi yaitu, seperti perdarahan, syok hipovolemik takikardia, hipotensia, pucat dengan ekstremitas akral dingin, dan peritonitis.
e.       Indikasi laparatomi
Indikasi laparatomi segera dapat dilakukan pada klien dengan peritonitis, syok (hipovolemik) , dan perdarahan gastrointestinal.

2.      Definisi Kehamilan Ektopik
      Kehamilan ektopik (kehamilan diluar kandungan) adalah suatu kehamilan dimana janin berkembang diluar rahim, yaitu di dalam tuba falopii (saluran telur), kanalis servikalis (saluran leher rahim), rongga panggul maupun rongga perut (Mediacastore. 2004).
      Kehamilan ektopik adalah suatu keadaan dimana hasil konsepsi berimplantasi, tumbuh dan berkembang diluar endometrium kavum uteri.
 Bila kehamilan tersebut mengalami proses pengakhiran (abortus) maka disebut dengan kehamilan ektopik terganggu (KET) (Achadiat, 2004 : 100).
            Kehamilan ektopik ialah dimana setelah fertilisasi, implantasi terjadi diluar endometrium kavum uteri. Hampir 90% kehamilan ektopik terjadi di tuba uterine. Kehamilan ektopik dapat mengakibatkan abortus atau ruptur apabila masa kehamilan berkembang melebihi kapasitas ruang implantasi (misalnya : tuba) dan peristiwa ini disebut sebagai kehamilan ektopik terganggu (Prawirohardjo, 2001 :152).
      Berdasarkan ketiga pengertian diatas, penulis membuat kesimpulan bahwa kehamilan ektopik terganggu adalah kehamilan dimana janin tumbuh dan berkembang / implantasi diluar endometrium kavum uteri yang mengakibatkan abortus atau ruptur jika perkembangan melebihi kapasitas ruang implantasinya.

3.      Etiologi Kehamilan Ektopik
      Sebagian besar kehamilan ektopik terjadi pada tuba sehingga setiap gangguan pada tuba yang disebabkan infeksi akan menimbulkan gangguan dalam perjalanan hasil konsepsi menuju rahim. Gambaran penyebab kehamilan ektopik (Mochtar, 1998 : 228), yaitu :
a.       Gangguan pada lumen tuba
1)      Infeksi menimbulkan pelekatan endosalping sehingga menyempitkan lumen.
2)      Hipoplasia tuba sehingga lumennya menyempit.
3)      Operasi plastik pada tuba (rekontruksi) atau melepaskan perlekatan dan tetap menyempitkan tuba.
b.      Gangguan diluar tuba
1)      Terdapat endometriosis tuba sehingga memperbesar kemungkinan implantasi.
2)      Terdapat divertikel pada lumen tuba.
3)      Terdapat perlekatan sekitar tuba sehingga memperkecil lumen tuba.
4)      Kemungkinan migrasi eksternal, sehingga hasil konsepsi mencapai tuba dalam keadaan blastula.
c.       Faktor Uterus
1)      Tumor rahim yang menekan tuba
2)      Uterus hipoplastis
d.      Faktor Ovum
1)      Migrasi Eksterna dari ovarium
2)      Perlekatan membrana granulose
3)      Rapid cell devision
4)      Migrasi internal ovum

4.      Klasifikasi Kehamilan Ektopik
         Klasifikasi kehamilan ektopik (Mochtar, 1998 : 228), yaitu :
a.       Kehamilan Tuba
Dinding tuba merupakan lapisan luar dan kapsularis yang merupakan lapisan dalam dari hasil konsepsi. Karena tuba tidak dan bukan merupakan tempat normal bagi kehamilan, maka sebagian besar kehamilan tuba akan terganggu pada umur 6 – 10 minggu kehamilan. Nasib dari hasil konsepsi bisa:
1)      Mati dan kemudian diresobrsi.
2)      Terjadi abortus tuba (65%), ibu mengalami keguguran dan hasil konsepsi terlepas dari dinding tuba kemudian terjadi perdarahan yang bisa sedikit atau banyak.

      Hasil konsepsi dan perdarahan bisa keluar kearah kavum uteri dan dikeluarkan pervaginam atau keluar kearah kavum abdominal sehingga bertumpuk dibelakang rahim disebut hematoma retrouterina atau disebut juga massa pelvis (pelvic mass).
3)      Terjadi ruptur tuba (35 %)
      Bila robekan kecil maka hasil konsepsi tetap tinggal didalam tuba, sedangkan dari robekan terjadi perdarahan yang banyak. Bila robekan besar, maka hasil konsepsi keluar dan masuk dalam rongga perut. Nasib hasil konsepsi ini bisa :
a)      Mati dan bersama darah berkumpul diretrouterina
b)      Bila janin agak besar dan mati akan menjadi litopedion dalam rongga perut, atau
c)      Janin keluar dari tuba kemungkinan tumbuh terus dalam rongga perut dan terjadi kehamilan abdominal sekunder. Plasenta akan melebar mencari kebutuhan makanan janin pada usus, ligamentum latum, dan organ – organ disekitarnya. Selanjutnya janin dapat tumbuh terus bahkan sampai a terme.
Diantara kehamilan ektopik yang terbanyak terjadi di dalam tuba, khususnya diampula dan isthmus. Kehamilan tuba terdiri dari :
a)      Kehamilan Intramuralis (Interstisial)
            Karena dinding agak tebal, dapat menahan kehamilan sampai 4 bulan atau lebih, kadang kala sampai a terme. Kalau pecah dapat menyebabkan perdarahan yang banyak dan keluarnya janin dalam rongga perut.
b)      Kehamilan Isthmus
            Dinding tuba disini lebih tipis, biasanya pada kehamilan 2 – 3 bulan sudah pecah.


c)      Kehamilan Ampula dan Fibria
            Dapat terjadi abortus dan ruptur pada kehamilan 1 – 2 bulan.

b.      Kehamilan Ovarial
            Kehamilan ini jarang terjadi. Dalam kehamilan ini terjadi perdarahan di ovarium ini disebabkan bukan saja oleh pecahnya kehamilan ovarium, tetapi bisa oleh ruptur kista korpus luteum, torsi, dan endometriosis.

c.       Kehamilan Abdominal
            Menurut cara terjadinya bisa dibagi menjadi primer, yaitu implantasi terjadi sesudah dibuahi, langsung kepada peritoneum atau kavum abdominal ; dan sekunder, yaitu bila embrio yang masih hidup dari tempat primer, misalnya karena abortus tuba atau ruptur tuba, tumbuh lagi di dalam rongga abdomen.
Kehamilan abdominal bisa mencapai a terme dan anak hidup hanya sering menjadi cacat tubuh. Biasanya fetus sudah meninggal sebelum cukup bulan, yang kemudian dapat mengalami degenerasi dan maserasi ; infiltrasi lemak (fatty) ; menjadi lithopedion (membatu) ; atau menjadi fetus papyreceus.

d.      Kehamilan Servikal
            kehamilan servikal ini merupakan kehamilan dimana nidasi terjadi pada kanalis servikalis, sehingga dinding serviks menjadi sangat tipis dan membesar. Hal ini jarang dijumpai.