Konsep Dasar Letak Sungsang
1.
Pengertian Letak Sungsang
Dari beberapa reperensi terdapat beberapa letak sungsang diantaranya
adalah :
a.
Letak sungsang adalah janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam
rahim, kepala berada di fundus dan bokong di bawah (Mochtar, 1999 : 350).
b.
Letak sungsang adalah letak membujur dengan kepala janin berada di bagian
fundus uteri sedangkan bokongnya di pintu atas panggul (Manuaba, 1999 : 166).
c.
Letak sungsang adalah persalinan bayi dan persentasi bokong (sungsang)
dimana letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri
sedangkan bokong merupakan bagian terbawah (di daerah pintu atas panggul / simpisis ) (Saifudin, 2001 : 520).
Dari beberapa definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa letak
sungsang itu adalah posisi janin dalam rahim yang membujur berada dibagian fundus
uteri dan bokong berada dibagian bawah rahim.
2.
Etiologi Sectio Caesarea
a.
Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada
b.
Janin mudah bergerak, seperti pada hidramnion, multipara, janin kecil
c.
Gameli (kehamilan ganda)
d.
Kelainan uterus seperti uterus arkuatus, bikornis dan mioma uteus
e.
Janin sudah mati lama
f.
Sebab yang tidak diketahui
3.
Konsep Penatalaksanaan Letak Sungsang
4.
Komplikasi Persalinan Letak Sungsang
5.
Konsep Dasar Post Partum
a.
Pengertian Post Partum
Post partum adalah
jangka waktu 6 minggu yang dimulai setelah kelahiran bayi sampai pemulihan
kembali organ-organ reproduksi kembali seperti sebelum hamil (Bobak, 2005 : 492).
Post Partum atau
masa nifas (Puerperium) adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai
sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil (Mochtar, 1998 : 115). Post partum adalah masa kira-kira 6 minggu
sampai organ-organ kandung kembali ke sebelum hamil.
b.
Masa Post Partum
Masa post
partum dibagi ke dalam 3 tahap
1)
Periode immediate post partum / Kala IV (dalam 1 jam pertama)
2)
Periode early post partum (minggu pertama)
3)
Periode late post partum (minggu ke-2 sampai ke-6)
c.
Adaptasi Fisiologi Post Partum
1)
Perubahan Sistem Reproduksi
a)
Uterus berkontraksi dengan kuat setelah kelahiran bayi, ukurannya
mengecil lebih dari setengahnya. Uterus akan tetap sama ukurannya sampai
sekitar 2 hari, kemudian berkurang dan turun sekitar satu ruas jari perhari
(1) Pada 10-14 hari
pascapartum, uterus tidak dapat dipalpasi di abdomen. Uterus kembali mendekati
ukuran sebelum hamil dalam 4 sampai 6 minggu. Tempat pelekatan plasenta
membutuhkan 6 sampai 7 minggu untuk sembuh.
(2) Lokia, keluaran dari
uterus selama 3 minggu pertama setelah kelahiran terjadi dalam tiga tipe :
(a) Lokia rubra
Adalah
keluaran berwarna merah gelap terjadi pada 2-3 hari pertama yang mengandung
sel-sel epitel, eritrosit, leukosit dan desidua serta memiliki bau
karalteristik manusia.
(b) Lokia serosa
Adalah
keluaran merah muda sampai kecokelatan yang terjadi 3-10 hari setelah
kelahiran, ini adalah keluaran serosanguineos yang mengandung desidua,
leukosit, eritrosit, lendir serviks dan mikoorganisme.
(c) Lokia alba
Adalah
keluaran hampir tidak berwarna sampai krem kekuningan, terjadi 10 hari – 3
minggu saat kelahiran. Keluaran ini mengandung leukosit, desidua, sel-sel
epitel, lemak, lendir serviks, kristal kolesterol, dan bakteri. Lokia alba
seharusnya tidak berbau.
b)
Serviks menjadi lebih tebal dan keras yang berdilatasi sekitar 1 cm.
Involusi serviks lengkap 3-4 bulan. Kelahiran anak bisa mengakibatkan perubahan
permanen pada ostium serviks dari bulat menjadi memanjang
c)
Vagina halus dan membengkak. Rugae tampak kembali dalam 3-4 minggu dan
insiden estrogen kembali dalam 6-10 minggu.
d) Perineum tampak edema
dan memar setelah melahirkan bisa ditemukan episiotomi atau laserasi
e)
Abdomen tetap lunak dan mengendur selama beberapa waktu setelah
melahirkan
f)
Perubahan payudara terjadi penurunan cepat kadar estrogen dan progesteron
dengan peningkatan sekresi prolaktin setelah melahirkan, kolostrum sudah ada
pada waktu melahirkan, ASI diproduksi pada hari ketiga atau keempat. Payudara
lebih besar dan keras karena terjadi laktasi. Didalam payudara prolatin
menstimulus sel-sel alveolar untuk menghasilkan susu.
2)
Perubahan Sistem endokrin
Penurunan
estrogen dan progesteron plasenta yang cepat bertanggung jawab terhadap banyak
perubahan anatomi dan fisiologi selama nifas. Ovulasi kembali menstruasi
dipengaruhi oleh apakah klien menyusui atau tidak. Kebutuhan akan istirahat dan
tidur meningkat.
3)
Perubahan Sistem Kardiovaskular
Bradikardi
50-70 kali permenit, volume darah menurun ke kadar sebelum hamil, hematokrit
meningkat, leukosit berlanjut untuk beberapa hari, tekanan darah tetap stabil.
4)
Perubahan Sistem Imun
Peningkatan
suhu tubuh mencapai 380C,
5)
Perubahan sistem pernapasan.
Fungsi
pulmonar kembali setelah melahirkan
6)
Perubahan sistem renal dan perkemihan
Distensi
berlebihan pada kandung kemih, laju filtrasi glomelurus tetap meningkat selama
7 hari, ureter kembali ke keadaan setelah melahirkan dan diaforesis terjadi
dalam 24 jam pertama setelah melahirkan.
7)
Perubahan sistem gastrointestinal
Lapar dan
haus, motilitas dan tonus gastrointestinal kembali ke keadaan sebelumnya,
konstipasi dan hemoroid.
8)
Perubahan sistem muskuloskeletal
Melakukan
ambulasi dini untuk menghindari komplikasi, meningkatkan involusi dan
meningkatkan cara pandang emosional.
9)
Perubahan sistem integumen
Melanin
menurun menyebabkan penurunan hiperpigmentasi dan perubahan vaskular kehamilan
yang tampak akan hilang dengan penurunan kadar estrogen
d.
Adaptasi Psikososial Pasca partum
1)
Konsep-konsep esensial
Yang
menggambarkan stress emosional, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
transisi ke peran menjadi orang tua.
2)
Periode Talking-in
Pada periode
ini ibu baru biasanya bersifat pasif dan bergantung, energi difokuskan pada
perhatian ke tubuhnya, tidur yang terganggu dan kebutuhan nutrisi diperlukan
karena selera makan ibu biasanya meningkat.
3)
Periode Talking-hold
Pada periode
ini ibu menaruh perhatian pada kemampuannya unutk menjadi orang tua yang berhasil
dan menerima peningkatan tanggung jawab terhadap bayinya. Ibu berfokus pada
pengembalian kontrol terhadp fungsi tubuhnya, keterampilan dama perawatan bayi
dan peka terhadap perasaan dan cenderung paham pada saran-saran perawat.
4)
Periode letting-go
Periode ini
umumnya terjadi setelah ibu kembali ke rumah, ibu menerima tanggung jawab untuk
perawatan bayinya dan beradaptasi terhadap penurunan otonomi, kemandirian dan
interaksi sosial.
5)
Depresi pascapartum
Pada periode
ini depresi terjadi karena pengalaman melahirkan dan keraguan akan kemampuan
untuk mengatasi kebutuhan membesarkan anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMENTAR ANDA UNTUK LEBIH BAIKI!!!!