A. Kehamilan
1. Pengertian kehamilan
Ibu Hamil adalah
seorang wanita yang mengandung sel telur yang telah dibuahi oleh sperma (Janah,
Buku Ajar I. 2005)
Kehamilan bukan
suatu penyakit, melainkan sebuah proses fisiologis yang membutuhkan kenaikan
proses metabolisme dan nutrisi untuk pertumbuhan janin (Fitramaya, perawatan
ibu hamil, 2008).
Kehamilan adalah
lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus ada kira-kira 280 hari (40
minggu), dan tidak lebih dari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu minggu disebut
kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih dan 43 minggu disebut post
matur (lebih bulan). Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut kehamilan
prematur. (Sarwono, 2007).
Masa kehamilan
dimulai dan konsepsi sampai lahirnya janin. Dan keadaan ibu sehat tidak ada riwayat
obstetri buruk ukuran uterus sama atau sesuai usia kehamilan pemeriksaan fisik
dan laboratorium normal. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dan hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2006)
Berdasarkan empat
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah merupakan seorang
wanita yang sedang mengandung sel telur dan bukan suatu penyakit melainkan
sebuah proses fisiologis lamanya kehamilan mulai dan ovulasi sampai partus
kira-kira 280 hari,
keadaan ibu
dan bayi sehat tidak ada riwayat obstetri buruk.
2. Tanda dan Gejala Kehamilan
Menurut Rustam
(1998), tanda dan gejala kehamilan antara lain meliputi :
a. Tanda - Tanda Presumptif, Yaitu
1)
Amenorea (Tidak dapat haid).
Gejala ini sangat penting umumnya orang
hamil tidak mengalami haid lagi. Perlu diketahui tanggal pertama haid terakhir,
supaya dapat diketahui umur kehamilan dan taksiran persalinan
2)
Mual dan muntah (nausea and vomiting)
Enek/mual terjadi biasanya bulan-bulan
pertama kehamilan, disertai kadang-kadang emesis. Sering terjadi pada pagi hari,
tetapi tidak selalu. Keadaan ini
lazim disebut morning sickness. Dalam batas-batas tertentu ini masih
fisiologis. Bila terlalu sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang
disebut hiperemesis gravidanum.
3)
Mengidam (ingin makan khusus).
Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan
pertama tetapi akan hilang pada kehamilan yang makin tua umur kehamilannya.
4)
Mammae menjadi besar dan tegang
Keadaan ini disebabkan karena pengaruh
estrogen testosteron yang merangsang duktuli dan alveoli di mammae glandula
montgomery tampak lebih jelas.
5)
Pingsan.
Sering dijumpai pada tempat ramai dan
hilang sesudah umur kehamilan 16 minggu
6)
Tidak ada selera makan.
Terjadi pada bulan-bulan pertama tetapi
setelah itu nafsu makan timbul lagi
7)
Miksi sering
karena kandung kemih tertekan oleh rahim
yang membesar. Pada trimester ke dua biasanya agak berkurang karena pembesaran
uterus sudah keluar ke rongga pinggul. Pada trimester ke tiga muncul lagi
karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung kencing.
8)
Konstipasi / obstipasi
Karena tonus-tonus otot menurun oleh
pengaruh hormon steroid.
9)
Pigmentasi kulit
Pengaruh hormon kortikonsteriod
plasenta, dijumpai sampai dimuka (chloasma gravidarum), areola payudara, leher dan dinding perut
(linea nigra = grisea).
10) Epulis
Suatu hifertropi papila
ginggivae/hipertrofi gusi. Sering terjadi pada trimester I.
11) Pemekaran
vena-vena (varices) dapat terjadi pada kaki, betis, dan vulva biasanya dijumpai
pada triwulan terakhir.
b. Tanda - Tanda Kemungkinan Hamil
1)
Perut Membesar
2)
Uterus membesar : terjadi perubahan
dalam bentuk, besar, dan konsistensi dan rahim.
3)
Pada pemeriksaan dalam, tampak : Tanda
hegar, tanda Chadwick, tanda Piscaseck.
4)
Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila
dirangsang = BraxtonHicks.
5)
Teraba ballotement.
6)
Reaksi .kehamilan positif.
c. Tanda Pasti (Tanda Positif)
1)
Terasa Gerakan janin
Gerakan janin dapat dirasakan pada
kehamilan 18 minggu untuk pnimigravida sedangkan untuk multigravida dapat
dirasakan pada 16 minggu.
2)
Terdengar Denyut jantung janin
Dengan stethoscope laenec denyut jantung
janin dapat didengar pada umur 18-20 minggu. Dengan alat vital cardiograph atau
doppler denyut jantung janin dapat didengar pada umur 12 minggu.
3)
Teraba bagian-bagian janin
Janin dapat di raba dengan pemeriksaan
leopold pada umur kehamilan 20 minggu
4)
Pemeriksaan rontgen terlihat kerangka
janin
Dengan rontgen rangka janin dapat
terlihat pada umur kehamilan 20 minggu
5)
Ultrasonographi tampak gambaran janin
Dengan USG terlihat embrio atau kantong
kehamilan pada 4- 6 minggu sesudah pembuahan dan gambaran janin dapat dilihat
pada umur kehamilan 16 minggu. (Asrinah,2010)
3. Fisiologi Kehamilan
a.
Perubahan Maternal
Menurut sumber konsep asuhan kebidanan
(2003), kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dan ibu serta perubahan
sosial dan keluarga. Adapun perubahan fisik pada ibu hamil yaitu:
1)
Trimester I
Tanda fisik pertama yang dapat dilihat
adalah adanya spooting atau pendarahan yang sedikit terjadi sekitar 11 hari setelah
konsepsi (Bertemunya sel sperma dan sel ovum). Jika ibu mempunyai siklus haid
28 hari, pendarahan ini terjadi sebelum ibu mendapatkan haidnya.
Pendarahan ini disebut pendarahan
imflantasi. Pendarahan implantasi ini biasanya berlangsung kurang dan lamanya
haid normal. Perubahan fisik lainnya yaitu adanya nyeri dan pembesaran pada
payudara diikuti oleh rasa kelelahan yang kronis dan seringnya kencing.
Sementara itu, Morning Sickness atau
mual muntah di pagi hari biasanya dimulai pada usia kehamilan 8 minggu dan
mungkin berakhir 12 minggu. Pertumbuhan uterus dapat teraba dibawah simfisis
pubis pada usia kehamilan 12 minggu. Adapun kenaikan berat badan yang terjadi
pada trimester I sekitar 1-2 kg.
2)
Trimester II
Uterus akan tumbuh pada usia kehamilan
16 minggu uterus biasanya berada pada pertengahan antara simfisis pubis dan
pusat. Penambahan berat badan sekitar 3 kg selama trimester kedua. Pada usia 20
minggu fundus akan berada disekitar pusat. Payudara akan mulai mengeluarkan
colostrum. Ibu mulai merasakan gerak bayinya. Akan timbul perubahan kulit seperti
cloasma, striae gravidarum dan linea nigra.
3)
Trimester III
Pada usia kehamilan 28 minggu fundus
akan berada di sekitar pusat dan xhipoideus. Pada usia 32-36 minggu fundus dapat
mencapai proses xhipoideus. Penambahan berat badan sekitar 6 kg Payudara akan
terasa nyeri dan penuh. Keadaan sering kencing akan timbul kembali. Mulai
terjadi mules yang semakin meningkat. Terjadi perasaan nyeri punggung karena
tahanan dipunggung semakin besar.
4. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
1)
Oksigen
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada
manusia termasuk ibu hamil. Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat
hamil sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang akan
berpengaruh pada bayi yang dikandung. Untuk mencegah ha! tersebut dan untuk
memenuhi kebutuhan oksigen maka ibu hamil perlu:
a)
Latihan nafas melalui senam hamil.
b)
Tidur dengan bantal yang lebih tinggi.
c)
Kurangi atau hentikan merokok.
d)
Konsul ke dokter bila ada kelainan atau
gangguan pernafasan seperti asma dll
e)
Nutrisi
Pada saat hamil ibu harus makan makanan
yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi. Gizi pada waktu hamil harus
ditingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil seharusnya mengonsumsi
makanan yang mengandung protein, zat besi dan minum cukup cairan (menu
seimbang).
f)
Kalori
Kebutuhan kalori untuk ibu hamil adalah
2300 kalori dipergunakan untuk produksi energi.
g)
Protein
Bila wanita tidak hamil, konsumsi
protein yang ideal adalah 0,9 gram/kg BB/hari, tetapi selama kehamilan
dibutuhkan tambahan protein hingga 30 gram/hari. Protein yang dianjurkan adalah
protein hewani seperti daging, susu, telur, keju dan ikan karena mengandung
komposisi asam amino yang lengkap.
h)
Mineral
Pada prinsipnya semua mineral dapat
terpenuhi dengan makan makanan sehari-hari yaitu buah-buahan, sayur-sayuran dan
susu. Hanya besi yang tidak terpenuhi dengan makanan sehari-hari. Untuk
memenuhi kebutuhan ini
dibutuhkan suplemen besi 30 mg perhari dan pada kehamilan kembar atau wanita
yang sedikit anemic dibutuhkan 60-100 mg/hari. Kebutuhan kalsium bisa terpenuhi
dengan minum susu, tapi bila ibu hamil tidak bisa minum susu bisa diberikan
suplemen kalsium dengan dosis 1 gram perhari.
i)
Vitamin
Vitamin sebenarnya telah terpenuhi
dengan makan sayur dan buah-buahan tetapi dapat pula diberikan ekstra vitamin.
Pemberian asam folat dapat mencegah kecacatan pada bayi.
2)
Personal Hygiene
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil.
Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk
mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit
(ketiak, bawah payudara, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air
dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan mulut perlu mendapat perhatian karena
seringkali terjadi gigi berlubang terutama pada ibu yang kekurangan kalsium.
3)
Pakaian
Pakaian hendaknya yang longgar dan mudah
dipakai serta bahan yang mudah menyerap keringat. Ada dua hal yang harus
diperhatikan dan dihindari yaitu sabuk dan stoking yang terlalu ketat karena
akan mengganggu aliran balik dan sepatu hak tinggi karena akan menambah
lordosis sehingga sakit pinggang. Payudara perlu ditopang dengan BH yang
memadai untuk mengurangi rasa tidak enak karena pembesaran payudara.
4)
Eliminasi (BAB/BAK)
Ibu hamil dianjurkan untuk tidak menahan
berkemih dan selalu berkemih sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual dan
minum banyak air untuk meningkatkan produksi kandung kemih. Akibat pengaruh
progesterone, otot-otot tractus digestivus tonusnya menurun, akibatnya
motilitas saluran pencernaan berkurang dan menyebabkan obstipasi. Untuk
mengatasi hal tersebut ibu hamil dianjurkan minum 8 gelas dan sebaiknya diet
yang mengandung serat, latihan/senam hamil dan tidak dianjurkan untuk minum
obat laxan.
5)
Seksual
Selama kehamilan koitus diperbolehkan
sampai akhir kehamilan. Koitus tidak dibenarkan bila terdapat pendarahan pervaginaan,
ada riwayat abortus berulang, partus prematurus ketuban pecah dan serviks telah
membuka.
6)
Mobilitas dan body mekanik
Ibu hamil boleh melakukan
kegiatan/aktivitas fisik
seperti biasa selama tidak terlalu melelahkan. Ibu hamil dapat melakukan
pekerjaan seperti menyapu, mengepel, memasak, dan mengajar. Semua pekerjaan
tersebut harus sesuai dengan kemampuan wanita tersebut dan mempunyai cukup
waktu untuk istirahat.
7)
Exercise / senam hamil
Ibu hamil perlu menjaga kesehatan
tubuhnya dengan cara berjalan-jalan dipagi hari, renang, olahraga ringan dan
senam hamil.
Senam hamil dimulai pada umur kehamilan
setelah 22 minggu yang bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot
sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam persalinan normal serta
mengimbangi perubahan titik berat tubuh. Senam hamil dianjurkan untuk ibu hamil
tanpa komplikasi atau kelainan.
8)
Istirahat atau tidur
Kebutuhan istirahat atau tidur pada
malam hari kurang lebih 8 jam dan istirahat dalam keadaan rileks pada hari
selama 1 jam. (Kusmiyati, 2008).
5. Tanda Bahaya Pada Kehamilan
Menurut Varney
(2007), tanda dan gejala komplikasi / indikasi yang membutuhkan penanganan
secara cepat, antara lain:
a)
Pendarahan pervaginaan.
b)
Oedema / bengkak pada wajah, tangan dan
kaki.
c)
Mual dan muntah secara terus menerus.
d)
Demam, menggigil.
e)
Nyeri perut yang hebat, tiba-tiba dan
terus menerus.
f)
Sakit kepala yang berkelanjutan.
g)
Gangguan pandangan mata (mata kabur,
pening, bintik mata).
h)
Urinasi tidak normal.
Selama
priode antenatal bidan harus mampu mewaspadai terhadap tanda-tanda dalam
kehamilan. Jika tanda bahaya tidak mampu terdeteksi dapat menyebabkan kematian
ibu. Ada 6 tanda bahaya dalam kehamilan diantaranya perdarahan pervaginaan,
sakit kepala yang hebat, pandangan kabur atau rabun senja, nyeri abdomen yang
hebat, edema pada muka atau tangan, gerakan janin kurang (PUSDIKNAKES-JHPIEGOWHO, 2003 : 90).
6. Faktor Resiko Pada Ibu Hamil
a.
Primigravida kurang dan 20 tahun atau
lebih 35 tahun
b.
Anak lebih dan 4
c.
Jarak persalinan terakhir dan kehamilan
sekarang kurang dan 2 tahun
d.
Kurang energy knonis (KEK) dengan
lingkar lengan atas kurang dan 23,5 cm, atau penambahan berat badan > 9kg
selama masa kehamilan
e.
Anemia HB < 11 gr/dl
f.
Tinggi badan kurang dari 145 cm, atau
dengan kelainan bentuk panggul dan tulang belakang
g.
Riwayat hipertensi pada kehamilan
sebelumnya atau sebelum kehamilan ini
h.
Riwayat kehamilan buruk: keguguran
berulang, kehamilan ektopik terganggu, mola hidatidosa, ketuban pecah dini,
bayi dengan cacat congenital.
i.
Riwayat persalinan dengan komplikasi :
persalinan dengan sectio caesarea, ekstrasi vakuin/forseps
j.
Riwayat nifas dengan komplikasi:
perdarahan pasca salin, infeksi masa nifas, psikosis post partum (post partum
blues)
k.
Riwayat keluarga menderita penyakit
kencing manis, hipertensi dan riwayat cacat congenital
l.
Kelainan jumlah janin: kehamilan ganda,
janin dampit, monster
m.
Kelainan besar janin : pertumbuhan janin
terhambat, janin besar
n.
Kelainan letak dan posisi janin:
lintang/oblique, sungsang pada usia kehamilan lebih dan 32 minggu.
B. Antenatal Care
1. Pengertian
Asuhan antenatal
adalah usaha preventif program pelayanan kesehatan obstetric maupun
optimalisasi kesehatan maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan
pemantauan rutin selama kehamilan (Sarwono,2008)
2. Tujuan Asuhan Antenatal
Tujuan secara
umum dari pemeriksaan dan pengawasan ibu hamil adalah menyiapkan seoptimal
mungkin fisik dan mental ibu serta anak selama dalam kehamilan, persalinan, dan
nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.
Asuhan
antenatal yaitu :
a.
Membangun rasa saling percaya antara
klien dengan petugas kesehatan.
b.
Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik
bagi ibu dan bayi yang dikandungnya.
c.
Memperoleh informasi dasar tentang
kesehatan ibu dan kehamilannya.
d.
Mengidentifikasi dan menatalaksanakan
kehamilan resiko tinggi.
e.
Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan
dalam menjaga kualitas kehamilan dan merawat bayi.
f.
Menghindari gangguan kesehatan selama
kehamilan yang akan membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi yang
dikandungnya. (Sarwono,2008)
3. Kebijakan Program
Ibu hamil
sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia
merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal.
Kunjungan
antenatal yang dianjurkan sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama
kehamilan, yaitu :
a.
Satu kali pada trimester pertama
(sebelum usia kehamilan 14 minggu)
b.
Satu kali pada trimester kedua (usia
kehamilan antara 14-28 minggu)
c.
Dua kali pada trimester ketiga (usia
kehamilan antara 28-36 minggu dan sesudah kehamilan 36 minggu). (Saifuddin
2006)
4. Pelayanan/Asuhan Standar Minimal
Kehamilan Termasuk 10
T
Standar kehamilan terdiri dari:
1)
Timbang berat
badan
Kecukupan gizi
dapat ditentukan dengan adanya kenaikan BB, kenaikan berat badan selama
kehamilan dikatakan normal berkisar antara 6,5 Kg – 16,5 Kg (Hanifa Wiknjosastro)
karena berat badan yang berlebihan atau yang kurang perlu mendapatkan perhatian
khusus, dikarenakan akan menimbulkan dampak yang kurang baik, juga dapat
menimbulkan terjadinya penyulit dalam kehamilan. Ada pula cara untuk menentukan
status gizi dengan menghitung IMT (Indeks Massa Tubuh) dari berat badan dan
tinggi badan ibu sebelum hamil.
|
Rumus
IMT =
Tabel 2.2
Nilai IMT berdasarkan BMI sebelum
hamil
|
Kategori
|
IMT
|
Kurus
|
Kekurangan berat badan tingkat berat
|
<17,00
|
Kekurangan berat badan tingkat ringan
|
17,00-18,5
|
|
Normal
|
|
>18,5-25,0
|
Gemuk
|
Kelebihan berat badan tingkat ringan
|
> 25,0-27,0
|
Kelebihan berat badan tingkat ringan
|
>27,0
|
(Depkes,2004)
2)
Tekanan Darah
Tekanan darah
diukur setiap kali ibu hamil melakukan kunjungan, hal ini bertujuan
untuk mendeteksi adanya kemungkinan kenaikan tekanan darah yang disebabkan
kehamilan. Tekanan darah pada ibu hamil dikatakan normal yaitu dibawah 140/90
mmHg
3)
Tinggi Fundus
Uteri
TFU (Tinggi Fundus Uteri) digunakan sebagai salah satu cara untuk
mengetahui usia mengetahui usia kehamilan dimana biasanya lebih tepat bila
dilakukan pada kehamilan yang pertama.
Tabel 2.3
Usia kehamilan Berdasarkan
Tinggi Fundus Uteri
Tinggi Fundus Uteri
|
TFU (cm)
|
Usia Kehamilan
|
1-2 jari diatas Sympisis
Pertengahan Sympisis-pusat
3 jari dibawah pusat
Setinggi pusat
3 jari diatas pusat
Pertengahan pusat – PX
Setinggi PX
2 jari dibawah PX
|
20
23
26
30
33
|
12 minggu
16 minggu
20 minggu
24 minggu
28 minggu
32 minggu
36 minggu
40 minggu
|
Sumber
: Manuaba, 2007
Untuk mengukur Tinggi Fundus Uteri salah
satunya dengan cara leopod, yaitu:
Leopod I
Dilakukan untuk menentukan tuanya kehamilan
dan bagian apa yang terdapat dalam
fundus.
Cara:
a)
Kaki ibu dibengkokan pada lutut dan lipatan
paha
b)
Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu dan
menghadap kearah muka ibu
c)
Rahim dibawa ke tengah oleh kedua tangan
d)
Tentukan dan ukur tinggi fundus uteri
e)
Tentukan bagian janin yang terdapat di fundus
Adapun cara lain untuk menghitung usia
kehamilan yaitu menggunakan
Rumus
Naegle
Yaitu HPHT tanggal +7 dan bulan -3 (April s/d
Desember)
Kemudian cara lain menghitung rumus naegle ini
adalah :
HPHT tanggal +7 dan bulan +9, (Januari s/d
Maret)
4)
TT (Tetanus
Toxoid)
Pada ibu hamil diberikan imunisasi TT sebanyak
2 kali selama kehamilan.
Selama kehamilan dengan interval waktu 4
minggu. Imunisasi ini dianjurkan pada
setiap ibu hamil, karena diharapkan dapat menurunkan angka kematian bayi akibat
tetanus neonaturum. Imunisasi ini diberikan dengan dosis 0,5 cc /IM dalam satu
kali penyuntikan .
Tabel 2.4
Jadwal Pemberian
Imunisasi TT
Imunisasi
|
Interval
|
Durasi
perlindungan
|
Perlindungan
|
TT 1
|
Selama kunjungan antenantal pertama
|
-
|
|
TT 2
|
4 minggu setelah TT 1
|
3 tahun
|
80%
|
TT 3
|
6 bulan setelah TT 2
|
5 tahun
|
95%
|
TT 4
|
1 tahun setelah TT 3
|
10 tahun
|
95%
|
TT 5
|
1 tahun setelah TT 4
|
25 tahun / seumur hidup
|
99%
|
(Fitramaya, 2008)
5)
Tablet zat besi
Pemberian tablet zat besi untuk mencegah
anemia pada wanita hamil diberikan sebanyak 90 tablet selama kehamilan. Tablet
ini diberikan segera mungkin setelah rasa mual hilang, setiap tablet Fe
mengandung FeSO4 320 mg (zat
besi 60 mg) dan asam folat 500µg. Tablet Fe diminum 1x1 tablet perhari,
dan sebaiknya dalam meminum tablet Fe tidak bersamaan dengan teh atau kopi,
karena akan mengganggu penyerapan .
6)
Tes laboratorium
Tes Laboratrium meliputi tes untuk mengetahui
apakah ibu memiliki Penyait Menular Seksual (PMS) atau tidak.
7)
Tilai status gizi
Makanan sehari-hari dianjurkan yang memenuhi standar kecukupan gizi untuk ibu
hamil.
Untuk pencegahan
anemia defisiensi, diberi tambahan vitamin dan tablet Fe.
8)
Tentukan DJJ dan presentasi janin
a)
Detak Jantung
Janin
Auskultasi :
dengan stetoskop kayu Leannec atau alat Doppler yang ditempelkan di daerah
punggung janin, dihitung frekuensi pada 5 detik pertama, ketiga dan kelima,
kemudian dijumlah dan dikalikan 4 untuk memperoleh frekuensi satu menit.
Sebenarnya pemeriksaan auskultasi yang ideal adalah denyut jantung janin
dihitung seluruhnya selama satu menit.
Batas frekuensi
denyut jantung janin normal adalah 120-160 denyut per menit. Takikardi
menunjukkan adanya reaksi kompensasi terhadap beban/stress pada janin (fetal
stress), sementara bradikardi menunjukkan kegagalan kompensasi beban/stress
pada janin (fetal distress/gawat janin).
b)
Presentasi Janin
Inspeksi : membesar/tidak
(pada kehamilan muda pembesaran abdomen mungkin belum nyata).
Palpasi :
tentukan tinggi fundus uteri (pada kehamilan muda dilakukan dengan palpasi
bimanual dalam, dapat diperkirakan ukuran uterus – pada kehamilan lebih besar,
tinggi fundus dapat diukur dengan pita ukuran sentimeter, jarak antara fundus
uteri dengan tepi atas simfisis os pubis).
Pemeriksaan
palpasi Leopold dilakukan dengan sistematika:
Leopold I :
Leopold I :
Menentukan
tinggi fundus dan meraba bagian janin yang di fundus dengan kedua telapak
tangan.
Leopold II :
Kedua telapak
tangan menekan uterus dari kiri-kanan, jari ke arah kepala pasien, mencari sisi
bagian besar (biasanya punggung) janin, atau mungkin bagian keras bulat
(kepala) janin.
Leopold III :
Satu tangan
meraba bagian janin apa yang terletak di bawah (diatas simfisis) sementara
tangan lainnya menahan fundus untuk fiksasi.
Leopold IV :
Kedua tangan
menekan bagian bawah uterus dari kiri-kanan, jari ke arah kaki pasien, untuk
konfirmasi bagian terbawah janin dan menentukan apakah bagian tersebut sudah
masuk/melewati pintu atas panggul (biasanya dinyatakan dengan satuan x/5)
Jika
memungkinkan dalam palpasi diperkirakan juga taksiran berat janin (meskipun
kemungkinan kesalahan juga masih cukup besar). Pada kehamilan aterm, perkiraan
berat janin dapat menggunakan rumus cara Johnson-Tossec yaitu :
TBJ (Taksiran Berat Janin)= (Tinggi Fundus uteri (cm) - N
(11/12/13) x (155/135). Dengan Keterangan :
N= 13 Bila kepala belum
melewati pintu atas panggul.
N= 12 Bila kepala masih
berada diatas spina iskiadika
N= 11 Bila kepala masih
berada dibawah spina iskiadika
Dan Bila TB > 150 : Di
kalikan 155
Bila TB < 150 : Di
kalikan 135
(http//www.scribd.com/dlions.d/55725594.
Rumus Johnson)
9)
Tata laksana kasus
10) Temu
wicara
Untuk mencegah
keterlambatan, pengambilan keputusan dan upaya rujukan saat terjadinya
komplikasi.
5. Pengawasan Antenatal
Care pada kehamilan Trimester III
Pelayanan asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal
(Saifuddin, 2006)
Antenatal Care adalah untuk memantau perubahan –perubahan fisik yang
dialami ibu dan bayi, maka ibu hamil dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter
sedini mungkin semenjak dirinya merasa hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan
antenatal. (Saifuddin, 2006).
Tanda-tanda bahaya kehamilan, yaitu:
1)
Perdarahan
pervaginam
2)
Sakit kepala
yang luar biasa atau lebih dari biasanya
3)
Ganguan
penglihatan
4)
Pembengkakan
pada muka dan tangan
5)
Nyeri abdomen
yang hebat
6)
Janin tidak
bergerak seperti biasanya
(Saifuddin,2002)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMENTAR ANDA UNTUK LEBIH BAIKI!!!!